Rabu, 29 Oktober 2014

Anak Gaul

Di jaman sekarang ini populasi anak gaul di kota gue, sudah tersebar layaknya sebuah virus. Dari mulai anak SD, SMP, SMA dan para mahasiswa-mahasiswi. Ini semua karena media TV yang membius kawula muda Indonesia. Munculnya sinetron-sinetron alay menambah daftar bahasa-bahasa gaul, dari mulai Sinetron GGS dan Emak Ijah ingin naik Haji. Belum juga lagu dangdut “ SAKITNYA TUH DI SINI “ yang paling menyedot publik dengan goyang mangapnya.
Kita bahas mulai dari sinetron paling fenomenal yaitu GGS. Mana ada coba spesies Warewolf yang mukanya ganteng-ganteng nan imut, dari mulai mantan boyband, pemain FTV dan bintang muda yang hobby nya menghiasi acara gosip-gosip karena kisah cinta lokasinya. Bayangkan aja anak masih belia udah pacar-pacaran di lokasi syuting. Yang tadinya tuh sinetron banyak mengambil gambar untuk jalannya cerita, malah jadi semakin banyak adegan anak bau kencur itu mesra-mesraan bareng cewek bawel nan rempong itu. Kata gaul yang di keluarkan cewek itu  berbunyi “ OMG HELLO! “. Membuat anak-anak muda sekarang, khususnya  para penggemar GGS, mengatakan kata yang serupa. Jika kaget dan panik mereka langsung mengucapkan “ OMG HELLO!”. Ini sangat berbanding terbalik dengan orang tua jaman dulu, yang ketika kaget atau panik mereka mengatakan “ ASTAGFIRULLAH ”.
Berlanjut ke sinetron yang tadinya berbau religi menjadi berbau komedi dan tidak serius lagi. Emak Ijah Ingin Naik Haji, gue pikir tuh sinetron bakal mempercepat keberangkatan Emak Ijah. Namun ternyata butuh ratusan Episode buat naikin Emak Ijah naik Haji. Belum lagi sebelum Emak Ijah pergi, muncul dua kurcaci yaitu Neng Mancung ( Yang rambutnya Mancung ke atas kaya tower ) dan si Sonny Wakwaw ( yang kalau dia ngagetin orang bilang wakwaw ). Gue heran dengan image seperti itu, tuh bocah mendadak menjadi superstar. Gue aja yang udah lama punya band, sampai saat ini belum terkenal

 -___-

Sebenernya yang terkenal dari sinetron ini bukan si Emak Ijahnya, melainkan Trio ubur-ubur dan Sony wakwaw. Trio ubur-ubur mendadak dari sinetron itu menjadi boyband. Mending kalau lagunya bagus, ini sih malah nyanyiin lagu “ Bapak mana Bapak mana “. Kata-kata gaul yang sering di ucapkan si Sonny wakwaw. Hal ini juga yang langsung terekam anak-anak muda. Gue ngerasain dampak ini terjadi saat gue lagi mengikuti kuliah kosentrasi di kampus. Di saat bu dosen baru selesai mengajar, dia berkata “ Ada ingin di tanyakan? “. Dengan lantang teman gue bertanya “ Bapak mana bapak? …wakwak! “
Sontak seisi kelas pun tertawa, konyolnya sih dosen malah merespon dengan serius. “ Bapaknya siapa maksud kamu? suaminya ibu? “ ucapin itu menambah alunan suara menjadi sangat riuh dan tertawa terbahak-bahak. Gue berfikir, kalau ini semua di biarkan. Bakal menjadi sangat banyak, anak yang mencari bapaknya. Di pikir-pikir kasian juga tuh si Sonny wakwaw, sampai sekarang masih belum ketemu bapaknya. Emak Ijah aja udah naik Haji, masa bapaknya Sonny belum.

The Last Is Sakitnya Tuh Di sini. Lagu dan kata-kata ini sungguh luar biasa, bukan hanya lagunya yang sering di nyanyiin polisi lalu lintas di pos nya. Tapi kata-katanya pun sering di jadikan bahan photo-photo dan video yang lucu di media sosial. Anak-anak gaul sekarang kalau lagi kecewa, sedih dan galau sambil mengucapkan “ SAKITNYA TUH DI SINI! ” *nunjuk pantat*. Sumpah gue takut banget, sebagai calon generasi emas Indonesia, gue kawatir. Suatu saat nanti bahasa Indonesia kita ini akan punah dan berganti bahasa gaul yang super alay. Dengan demikian, populasi anak-anak Alay DAHSYAT pun semakin bertambah di Indonesia…….  

Selasa, 28 Oktober 2014

Road to 21th


Udah cukup lama juga gue gak buat notes di blog ini. Kali ini gue lagi senang banget dengan apa yang udah gue rasain. Duh jadi bingung mengawali cerita ini dari mana.
Gue baru nulis blog ini, tepat di saat kota Udang yang gue tempati sedang di guyur oleh hujan. Sumber inspirasi gue adalah hujan, tak heran kalau moto menulis gue adalah “ Rain always make me an Inspiration” .
Sebelum bulan Oktober, bulan yang gue anggap paling istimewa dari bulan-bulan yang lain. Gue udah merencanakan membuat sebuah perayaan yang spesial, 
because what?
Tepatnya di tanggal 18 Oktober, gue merayakan ultah gue yang ke 21 tahun. Gue menganggap umur 21 tahun adalah umur yang spesial, sama dengan sweet seventeen. Gue gak mau perayaan ultah gue yang ke 21 tahun ini, menjadi tragis dan hancur berkepig-keping, seperti dulu di saat gue merayakan sweet seventeen. Waktu itu gue di tolak cewek dan itu merupakan pengalaman pertama kalinya, sialnya pas di moment sweet seventeen gue. Gue meihat dengan mata kepala gue sendiri, di saat dia pulang dari acara ultah gue. dia ternyata pulang bareng mantannya. Pantas saja, dia sama sekali gak mau di anter gue pulang. Melihat kejadian itu, gue langsung shock dan berlari ke musholah. 
Di musholah gue shalat dan berdoa kepada sang Pencipta, “ Kenapa ya Allah? Kenapa semua ini harus terjadi di saat moment sweet seventeen hamba mu ini?! Apa salah hamba????”
Gue hanya bisa pasrah dan kecewa berat, ingatan itu pun menjadi moment yang sangat buruk di hidup gue. Alhamdulillah, di usia 21 tahun ini. Gue punya banyak sahabat cowok dan cewek, yang benar-benar menerima gue apa adanya. Mereka ada di saat gue butuhin, membantu gue dengan ikhlas dan menjadi pendengar  curhatan gue yang baik. Gue gak tau seberapa sering mereka pergi ke dokter THT dan dokter umum, karena keseringan mendengar gue curhat dan memberi nasehat ke gue sampai mulut mereka berbusa. Maka dari itu, gue mengundang 20 dari sahabat terbaik gue di acara ultah gue yang ke 21 tahun.
Tak lupa juga, gue mengundang cewek yang paling gue cintain yaitu Marisa. Dia itu adalah pasangan gue yang paling lama merajut asmara dengan gue. Hubungan gue dan dia udah memasuki usia yang ke 3 tahun. Meskipun dulu sempet putus dan akhirnya balikan lagi. Banyak pengalaman dan kejadian yang udah gue alamin bareng dia, gue gak bisa ceritain itu semua. Karena kisah cinta gue dan dia, udah gue buat ke dalam Novel gue yang berjudul “ My First Love “. Sampai 1 tahun lebih, tuh novel gue belum ada kabar dari penerbit BUKUNE * Nangis darah *.
Gue udah memikirkan tempat dan dress code buat ngerayain ultah gue. Konsepnya adalah candle light dinner, berhubung Libra adalah tipe cowok yang romantis. Gue memilih tempat buat candle light dinner di Kelapa Manis, buat kalian yang gak tau tempat itu seperti apa. Gue kasih tau, tempatnya itu di puncak seperti di daerah Lembang kota Bandung. Di atas kita bisa melihat lampu-lamu kota yang sinarnya itu indah dan tentunya di langit bertaburan bintang juga bulan. Yang menambah efek romantis, bagi setiap insan di muka bumi ini ( kecuali para jomblo ) HAHAHA.
Undangan pun sudah tersebar, meskipun tidak memakai kartu undangan. Itu memeperlukan biaya lagi, ngapain jaman udah maju masih pake undangan. Gue lebih memilih memakai teknologi seperti SMS dan BBM. Akhirnya tepat di tanggal 18 Oktober, bertepatan dengan malam minggu. Ini memberikan kesempatan sahabat gue yang jomblo buat bersenang-senang. Akhirnya mereka malming ada acara juga. Dengan menggunakan dress code putih yang gue pilih, mereka datang seperti ke acara yang suci plus sakral. udah kaya ke acara siraman nikah gue aja.
Tentunya dress code putih itu, menambah efek romantis di acara ultah gue, sebelum mulai makan bersama. Kita saling mengobrol dan tidak lupa biar kekinian. Moment berphoto bersama wajib di lakukan kita semua. Gue bersyukur banget, jauh-jauh mereka rela datang untuk menghadiri acara ultah gue. Bukan karena kado dari mereka yang kasih, tapi dari ketulusan mereka untuk merayakan kebahagiaan dari acara ultah gue. 
Gue juga gak pernah menyangka bisa dapet kado spesial dari kedua Orang tua gue, Motor Sport dan Macbook yang gue impikan dari gue duduk di kelas 1 SMA. Bisa gue miliki, rasanya gue ingin terus bersujud syukur. Merasakan kebahagiaan dari semua orang yang gue sayang dan menyayangi gue.

I love you Mom, dad, My love and all of My best friends !!!